Seseorang pernah berkata kepadaku, yang bisa membuat kita bahagia adalah pilihan yang terbaik. Nah disinilah logika dan rasaku bermain. Adalah sebuah pertentangan, antara seorang ibu yang memilih jalan tenang membawa senang, dengan seorang putrinya yang menjunjung senang membawa senang. Sang ibu berkata bahwa dalam ketenangan, rasa senang dapat dicari. Ibaratnya pepatah jawa, cinta dapat tumbuh karena kebersamaan (atau kata lainnya waktu). Sedangkan sang anak, mungkin karena terlalu banyak membaca harlequin karya sandra brown, ia berpendapat bahwa akan ditemukan seorang Mr. Right!
Keduanya tidak salah dan tidak benar. Karena hitam ada karena putih, dan demikian pula sebaliknya. Tanpa orang-orang yang berpikiran 'tenang', tidak akan ada orang-orang yang berpikiran 'senang'. Jadi tinggal memilih, sesuai dengan kecenderungan gen maupun fisiologis yang mungkin kuat dengan hal-hal yang mengejutkan, atau tidak.
Nah, aku ini termasuk orang yang fleksibel (pembenaran dari tidak konsisten) yang memilih untuk menjadi hitam maupun putih tergantung situasi (baca : situasi, bukannya cari aman loh!). Terkadang seperti sekarang aku memilih untuk menjalankan lakon yang sulit dengan jalan cerita yang mudah. Hal ini nampak lebih menyenangkan (dan menantang!) dibandingkan lakon yang mudah dengan jalan cerita yang sulit. Tapi itu kan pilihan aku..lagipula dari jaman ke jaman, hidup toh tidak akan lepas dari memilih dan dipilih..
1 comment:
Kalau itu aku...
Selama aku memilih salah satu, maka pasti aku akan tau mana yang benar dan mana yang salah. Walaupun berdiam diri juga merupakan pilihan, tetapi aku akan selalu bertanya-tanya lebih banyak, "Bagaimana jika ini, bagaimana jika itu?". Selama aku memilih dan yakin dengan pilihanku maka aku berada dalam jalan hidup yang lebih berwarna. Dengan bimbingan jauh dari dalam hati, kita semua tau yang bathil adalah bathil.
Kalau itu aku... :)
Post a Comment